Pada April 2015, ada 2 fenomena alam yang menyapa warga bumi. Pertama, ada gerhana bulan merah darah atau 'Moon Blood' dan hujan meteor Lyrid.
Gerhana Bulan total baru saja terjadi pada Sabtu 4 April 2015 kemarin, sekitar pukul 19.00 WIB. Fenomena ketika Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar ini terlihat di sebagian besar wilayah Indonesia.
Gerhana Bulan ini juga tampak di kawasan Benua Amerika Utara, Australia, serta sebagian besar negara Asia lainnya. Warnanya benar-benar merah seperti darah.
Menurut narator Planetarium, Cecep Nurwendaya, semakin merah warga gerhana bulan yang terlihat, maka semakin polusi udara yang berada di atmosfer wilayah itu terindikasi semakin pekat.
Sedangkan untuk fenomena hujan meteor Lyrids di luar angkasa bisa dilihat oleh warga dunia pada 21 dan 22 April. Namun ada kemungkinan hujan meteor bakal terjadi dalam rentang waktu 16-25 April.
Sekitar 20 hujan meteor per jam diprediksi bakal terjadi pada waktu tersebut. Belum diketahui pasti, apakah hujan meteor akan masuk ke Bumi. Demikian yang dimuatGrimsbytelegraph, Minggu (5/4/2015).
Gerhana Bulan total baru saja terjadi pada Sabtu 4 April 2015 kemarin, sekitar pukul 19.00 WIB. Fenomena ketika Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar ini terlihat di sebagian besar wilayah Indonesia.
Gerhana Bulan ini juga tampak di kawasan Benua Amerika Utara, Australia, serta sebagian besar negara Asia lainnya. Warnanya benar-benar merah seperti darah.
Menurut narator Planetarium, Cecep Nurwendaya, semakin merah warga gerhana bulan yang terlihat, maka semakin polusi udara yang berada di atmosfer wilayah itu terindikasi semakin pekat.
Sedangkan untuk fenomena hujan meteor Lyrids di luar angkasa bisa dilihat oleh warga dunia pada 21 dan 22 April. Namun ada kemungkinan hujan meteor bakal terjadi dalam rentang waktu 16-25 April.
Sekitar 20 hujan meteor per jam diprediksi bakal terjadi pada waktu tersebut. Belum diketahui pasti, apakah hujan meteor akan masuk ke Bumi. Demikian yang dimuatGrimsbytelegraph, Minggu (5/4/2015).
Hujan meteor Lyrids ini terjadi ketika Bumi melintas dekat orbit komet C/1861 G1 Thatcher. Di sepanjang orbit komet itu, banyak berserakan puing peniggalan komet ketika melintas. Puing berupa material seukuran debu dan kerikil. Dengan begitu, ketika Bumi melintasi orbit komet, puing-puing itu kemungkinan akan menabrak Bumi.
Sumber : Liputan6.com,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar